Sentilan Sosial Mak Yati
Akhirnya gue ngeblog lagi. Lama gak menghuni blog ini. Semalam, gue nonton Hitam Putih di Trans 7. Seperti biasa, mereka mendatangkan tamu tamu yang luar biasa. Tayangan kemarin, membuat hati gue terenyuh. Mak Yati yang bekerja sebagai pemulung menabung demi bisa berkurban di Idul Adha kemarin. Mak Yati adalah sosok yang sangat sederhana namun kehidupannya sangat luar biasa. Dengan pekerjaannya yang hanya menjadi pemulung, bisa dilihat bagaimana penghasilannya. Tidak tanggung tanggung, Mak Yati menabung hingga tiga tahun. Sedangan bagi yang mampu, mungkin harus berfikir berkali kali untuk memutuskan apakah akan berkurban atau tidak. Sekali berkurban, "orang orang" tersebut ingin dirinya di ekspose. Sedangan beliau sendiri tidak ingin dirinya diekspose. Namun, hal semacam ini harus diekspose. Demi menyadarkan orang lain, termasuk gue, yang mungkin hidupnya "Gue ya Gue, Loe ya Loe". Tidak ada kepedulian terhadap sesama manusia. Tiga tahun menabung dalam bentuk em...